PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 24/11/2025 – Harga minyak kembali mengalami koreksi setelah mencatat penurunan mingguan terbesar sejak awal Oktober. Pelaku pasar kini menilai peluang tercapainya kesepakatan damai Ukraina–Rusia, yang dinilai dapat membuka tambahan pasokan minyak ke pasar dunia yang sudah kelebihan suplai.
Harga Brent melemah menuju $62 per barel, sementara WTI bergerak di bawah $58 setelah pembicaraan AS–Ukraina pada akhir pekan mengisyaratkan bahwa batas waktu kesepakatan dapat bergeser ke pekan depan.
Koreksi yang berlangsung sepanjang tahun ini membuat kontrak berjangka mendekati penurunan bulanan keempat berturut-turut, menjadi rangkaian terpanjang sejak 2023. Tekanan sentimen juga meningkat akibat produksi global yang bertambah, termasuk dari OPEC+, serta proyeksi IEA yang memperkirakan surplus pasokan rekor pada 2026.
Pasar kini menanti apakah kesepakatan damai benar-benar terwujud dan apakah sanksi terhadap Rusia akan dilonggarkan. Para analis menilai, jika pencabutan sanksi terjadi, potensi kelebihan suplai global bisa memburuk.
Robert Rennie dari Westpac menyebut harga Brent kemungkinan sulit menembus level $65, dengan peluang bergerak lebih rendah tahun depan. Dalam perdagangan awal sesi Asia, Brent turun 0,5% ke $62,23 per barel, sementara WTI melemah 0,6% ke $57,73 per barel.
(Asd — Sumber: Newsmaker.id)
