STOK AS TURUN, OPTIMISME TRUMP BIKIN HARGA MINYAK NAIK

Harga minyak menguat pada Rabu (29/10) setelah data menunjukkan penurunan tajam pada persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS, serta pernyataan optimistis Presiden AS Donald Trump mengenai perundingan perdagangan dengan Tiongkok yang membantu meredakan kekhawatiran ekonomi global.

Minyak mentah Brent naik 0,8% menjadi $64,92 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 0,6% menjadi $60,48 per barel.

Menurut data Badan Informasi Energi AS (EIA), stok minyak mentah turun hampir 7 juta barel, jauh lebih besar dibandingkan perkiraan penurunan 211.000 barel. Stok bensin dan bahan bakar distilat juga turun lebih dalam dari ekspektasi analis.

Analis menilai, laporan EIA tersebut menjadi sinyal positif bagi harga minyak karena menunjukkan kuatnya permintaan tersirat di pasar AS.

“Semakin lama kelebihan pasokan tidak terjadi, semakin kita mempertanyakan keberadaannya,” ujar Phil Flynn, analis Price Futures Group.

Selain faktor fundamental, pernyataan Trump yang optimistis terkait pertemuannya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping turut mendukung sentimen pasar. Pertemuan itu akan digelar Kamis di Korea Selatan, bersamaan dengan penyelesaian kesepakatan perdagangan antara AS dan Korea Selatan.

Sementara itu, The Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai perkiraan, meski Ketua Jerome Powell menegaskan sikap hati-hati terhadap prospek ekonomi ke depan.

Kedua acuan harga minyak, Brent dan WTI, sebelumnya mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak Juni, didorong sanksi baru AS terhadap Rusia yang menargetkan perusahaan minyak besar Lukoil dan Rosneft. Namun, rencana peningkatan produksi dari kelompok OPEC+ hingga sekitar 137.000 barel per hari pada Desember berpotensi membatasi penguatan harga lebih lanjut.

Sumber: Reuters.com