PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 21/10/2025 – Emas kembali mencetak rekor tertinggi baru pada Senin (20/10), setelah investor berbondong-bondong membeli logam mulia meskipun ketegangan perdagangan mulai mereda dan prospek pembukaan kembali pemerintahan AS semakin cerah.Presiden Donald Trump menyatakan bahwa AS akan “baik-baik saja” dengan Tiongkok menjelang dimulainya kembali perundingan antara kedua negara. Di sisi lain, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett mengisyaratkan penutupan pemerintahan AS kemungkinan akan berakhir dalam waktu dekat.
Kendati kondisi tersebut semestinya meredam permintaan terhadap aset safe haven seperti emas, para pelaku pasar justru memanfaatkan aksi koreksi pada Jumat sebelumnya untuk kembali melakukan pembelian besar-besaran. Langkah ini mendorong harga emas ke rekor tertinggi sepanjang masa di USD 4.381,52 per ons, melampaui level sebelumnya di USD 4.379,93 yang dicapai pekan lalu.
“Tidak ada yang tersisa selain pembeli di pasar emas,” ujar Ole Hansen, Strategis Komoditas di Saxo Bank AS. Ia menambahkan bahwa penurunan harga pada Jumat “telah menarik permintaan baru, menyoroti kekuatan permintaan dasar yang masih tersembunyi di pasar.”
Sementara itu, Dan Ghali dari TD Securities mengaitkan reli ini dengan “FOMO ekstrem” atau rasa takut ketinggalan di kalangan investor. Ia menegaskan bahwa kenaikan emas kali ini “sangat didorong oleh pasar Barat.”
Logam mulia tersebut kini telah mencatat kenaikan sembilan minggu berturut-turut, dan sepanjang tahun 2025, harga emas naik lebih dari 65%, ditopang oleh pembelian besar-besaran dari bank sentral serta arus masuk dana ke Exchange-Traded Funds (ETF).
Faktor lain seperti meningkatnya ketegangan geopolitik dan perdagangan, kenaikan beban fiskal dan utang, serta ancaman terhadap independensi Federal Reserve, turut memperkuat permintaan terhadap aset lindung nilai ini.
Di sisi lain, harga perak juga melesat lebih tinggi — naik lebih dari 80% tahun ini — didorong oleh faktor-faktor makro serupa. Kurangnya likuiditas di pasar London bahkan memicu lonjakan permintaan global terhadap logam mulia, dengan harga acuan menembus level berjangka di New York.
Pada penutupan perdagangan New York pukul 16.09, harga emas spot naik 2,6% menjadi USD 4.361,55 per ons. Sementara itu, perak naik 1% ke USD 52,50 per ons, setelah sempat menyentuh rekor USD 54,47 per ons pada Jumat lalu. Platinum dan paladium juga tercatat menguat.
Sumber: Bloomberg.com
